Biografi Andriy Shevchenko
Andriy Mykolayovych Shevchenko (bahasa Ukraina: Андрій Миколайович Шевченко, lahir di Dvirkivschyna, Uni Soviet, 29 September 1976; umur 35 tahun); juga akrab dipanggil Sheva adalah seorang pemain sepak bola asal Ukraina yang bermain sebagai striker untuk Dynamo Kyiv dan tim nasional Ukraina.
Shevchenko pernah bermain untuk Milan dan Chelsea. Ia adalah pencetak gol ketiga terbanyak dengan 67 gol di belakang Filippo Inzaghi dan Raúl dalam kompetisi klub sepak bola Eropa. Shevchenko telah mencetak 175 gol bagi Milan dan merupakan pencetak gol kedua terbanyak dalam sejarah klub tersebut. Ia berhasil meraih gelar juara Liga Champions UEFA bersama Milan dan beberapa gelar domestik bersama Dynamo Kyiv dan Chelsea. Pada bulan Desember 2004, Shevchenko dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa tahun itu. Dia juga disebut oleh Pele sebagai salah satu dari 125 pesepak bola terbaik dunia yang masih hidup pada bulan Maret 2004.
Shevchenko memperkuat timnas Ukraina sejak tahun 1995. Ia telah mencatat 102 kali penampilan dan 45 gol, termasuk saat Ukraina berlaga di putaran final Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman.
Karier klub
Shevchenko memulai kariernya dengan klub Ukraina Dinamo Kyiv. Di bawah arahan Valeri Lobanovsky dia tumbuh menjadi salah satu pemain yang paling penting di klub tersebut, dengan membawa Dynamo Kyiv menjadi semifinalis Liga Champions UEFA musim 1998-99, ketika itu mereka disingkirkan oleh FC Bayern Munich. Dalam perjalanan menuju semifinal tersebut, Dynamo Kyiv mengalahkan Arsenal dan Real Madrid.
Pada tahun 1999, Shevchenko bergabung dengan Milan dengan biaya transfer sebesar $26 juta dan telah menjadi salah seorang pemain terpenting Milan. Sejak bergabung dengan Milan, dia telah dua kali meraih gelar Seri A, pada musim 1999-00, dan 2003-04. Selain itu, dia juga telah satu kali mencicipi gelar Liga Champions UEFA pada musim 2002-03. Pada Liga Champions musim 2005-06 ia mencetak sejarah sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi klub Eropa. Ia merupakan pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah bagi Milan di belakang Gunnar Nordahl dengan 175 gol.
Pada Mei 2006, Shevchenko bergabung ke Chelsea dengan rekor transfer termahal di Inggris saat itu dengan alasan bahwa ia ingin anaknya dibesarkan di lingkungan berbahasa Inggris. Kariernya di Chelsea tidak secemerlang di Milan dan ia hanya mencetak 22 gol dalam 76 kali penampilan di seluruh kompetisi, termasuk 9 gol dalam 47 kali penampilan di liga.
Pada 23 Agustus 2008, Chelsea mengumumkan persetujuan kembalinya Shevchenko ke Milan.
Pada 28 Agustus 2009, Shevchenko kembali ke Dinamo Kyiv dan menandatangi kontrak berdurasi dua tahun.
Prestasi
Dynamo Kyiv
• Liga Primer Ukraina: 1995, 1996, 1997, 1998, 1999
• Ukrainian Cup: 1996, 1998, 1999
• Piala Super Ukraina: 2011
• CIS Cup: 1996, 1997, 1998
Milan
• Serie A: 2003–04
• Coppa Italia: 2003
• Piala Super Italia: 2004
• Liga Champions UEFA: 2003
• Piala Super UEFA: 2003
Chelsea
• Piala FA: 2007
• Piala Liga Inggris: 2007
Individual
• Pemain Sepak Bola Terbaik Ukraina:1997, 1999, 2000, 2001, 2004, 2005
• Olahragawan Terbaik Ukraina: 1999
• Commonwealth of Independent States Cup Top Scorer: 1997
• Top Skor Liga Primer Ukraina: 1999
• Pemain Terbaik Liga Primer Ukraina: 1997
• Top Skor Ukrainian Cup: 1998
• ESM Team of the Year: 1999-00, 2003–04, 2004–2005
• Top Skor Liga Champions UEFA: 1998–99, 2005–06
• Penyerang Terbaik Liga Champions UEFA: 1999
• UEFA Team of the Year: 2004, 2005
• Pemain Terbaik Piala Super UEFA 2003.
• Pemain Asing Terbaik Serie A: 2000
• Gol Terbaik Serie A: 2004 (Roma vs. Milan, 2004).
• Top Skor Serie : 1999-00, 2003-04
• Top Skor Sepanjang Masa Piala Super Italia
• Pemain Sepak Bola Eropa Timur Terbaik versi Focus Vest magazine: 2001
• Baltic and Commonwealth of Independent States Footballer of the Year: 2004, 2005
• Ballon d'Or: 2004; tempat ketiga: 1999, 2000.
• Pemain Terbaik Dunia FIFA: 2004 (tempat ketiga)
• Golden Foot award : 2005
• FIFPro World XI: 2005
• Top Skor Sepanjang Masa Timnas Ukraina
• Top Skor Sepanjang Masa Derby della Madonnina
• All time Milan's Top goal scorer in Champions League
• Top Skor Sepanjang Masa Pra-Kualifikasi Piala Dunia FIFA Zona Eropa.
• FIFA 100
• The World Team of the Decade by Mirror Football: 2009.
• AC Milan Hall Of Fame
• UEFA awards 100 caps.
• Silver Ball of the player Fair Play 2004 Serie A.
• L'Équipe Team of the Year: 2004, 2005 Read More......
Guru yang Profesional dan Efektif
Pada era otonomi pendidikan, pemerintah daerah memiliki kewenangan yang amat besar bagi penentuan kualitas guru yang diperlukan di daerahnya masing-masing. Oleh karena itu di masa yang akan datang, daerah benar-benar harus memiliki pola rekrutmen dan pola pembinaan karier guru agar tercipta profesionalisme pendidikan di daerah.
Dengan pola rekrutmen dan pembinaan karier guru yang baik, akan tercipta guru yang profesional dan efektif. Untuk kepentingan sekolah, memiliki guru yang profesional dan efektif merupakan kunci keberhasilan bagi proses belajar-mengajar di sekolah itu. Bahkan, John Goodlad, seorang tokoh pendidikan Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian yang hasilnya menunjukkan bahwa peran guru amat signifikan bagi setiap keberhasilan proses pembelajaran. Penelitian itu kemudian dipublikasikan dengan titel: Behind the Classroom Doors, yang di dalamnya dijelaskan bahwa ketika para guru telah memasuki ruang kelas dan menutup pintu-pintu kelas itu, maka kualitas pembelajaran akan lebih banyak ditentukan oleh guru. Hal ini sangat masuk akal, karena ketika proses pembelajaran berlangsung, guru dapat melakukan apa saja di kelas. Ia dapat tampil sebagai sosok yang menarik sehingga mampu menebarkan virus nAch (needs for achievement) atau motivasi berprestasi, jika kita meminjam terminologi dari teorinya McCleland. Di dalam kelas itu seorang guru juga dapat tampil sebagai sosok yang mampu membuat siswa berpikir divergent dengan memberikan berbagai pertanyaan yang jawabnya tidak sekedar terkait dengan fakta, ya-tidak. Seorang guru di kelas dapat merumuskan pertanyaan kepada siswa yang memerlukan jawaban secara kreatif, imajinatif – hipotetik, dan sintetik (thought provoking questions).
Sebaliknya, dengan otoritasnya di kelas yang begitu besar itu, bagi seorang guru juga tidak menutup kemungkinan untuk tampil sebagai sosok yang membosankan, instruktif, dan tidak mampu menjadi idola bagi siswa di kelas. Bahkan dia juga bisa berkembang ke arah proses pembelajaran yang secara tidak sadar mematikan kreativitas, menumpulkan daya nalar, mengabaikan aspek afektif, dan dengan demikian dapat dimasukkan ke dalam kategori banking concept of education-nya Paulo Friere, atau learning to have-nya Eric From. Pendek kata, untuk melindungi kepentingan siswa, dan juga untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di daerah dalam jangka panjang di masa depan, guru memang harus profesional dan efektif di kelasnya masing-masing ketika ia harus melakukan proses belajar-mengajar.
Dalam konteks otonomi pendidikan, hasil penelitian John Goodlad tersebut memiliki implikasi bahwa pemerintah daerah perlu menciptakan sebuah sistem rekrutmen dan pembinaan karier guru agar para guru benar-benar memiliki profesionalisme dan efektivitas yang tinggi supaya ketika ia memasuki ruang kelas mampu menegakkan standar kualitas yang ideal bagi proses pembelajaran. Suatu pekerjaan dikatakan profesional jika pekerjaan itu memiliki kriteria tertentu. Jika kita mengikuti pendapat Houle, ciri-ciri suatu pekerjaan yang profesional meliputi: (1) harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat; (2) harus berdasarkan atas kompetensi individual (bukan atas dasar KKN-pen.); (3) memiliki sistem seleksi dan sertifikasi; (4) ada kerjasama dan kompetisi yang sehat antar sejawat; (5) adanya kesadaran profesional yang tinggi; (6) memiliki prinsip-prinsip etik (kode etik); (7) memiliki sistem sanksi profesi; (8) adanya militansi individual; dan (9) memiliki organisasi profesi. Dari ciri-ciri ini Kantor Dinas Pendidikan di daerah dapat menterjemahkan ke dalam sistem rekrutmen dan pembinaan karier guru agar profesi-onalisme guru dapat selalu ditingkatkan di daerahnya masing-masing. Tanpa berbuat seperti itu kualitas guru akan selalu ketinggalan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kata lain, agar guru tetap profesional perlu ada sistem pembinaan karier yang baik, tersistem, dan berkelanjutan.
Guru yang profesional perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif. Kemudian, bagaimana ciri-ciri guru yang efektif ? Menurut Gary A. Davis dan Margaret A. Thomas, paling tidak ada empat kelompok besar ciri-ciri guru yang efektif. Keempat kelompok itu terdiri dari: Pertama, memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas, yang kemudian dapat dirinci lagi menjadi (1) memiliki keterampilan interperso-nal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan; (2) memiliki hubungan baik dengan siswa; (3) mampu menerima, mengakui, dan memperhatikan siswa secara tulus; (4) menunjukkan minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar; (5) mampu menciptakan atmosfir untuk tumbuhnya kerja sama dan kohesivitas dalam dan antar kelompok siswa; (6) mampu melibatkan siswa dalam meng-organisasikan dan merencanakan kegiatan pembelajaran; (7) mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara dalam setiap diskusi; (8) mampu meminimal-kan friksi-friksi di kelas jika ada.
Kedua, kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran, yang meliputi: (1) memiliki kemampuan untuk menghadapi dan menangani siswa yang tidak memiliki perhatian, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan transisi substansi bahan ajar dalam proses pembelajaran; (2) mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan berpikir yang berbeda untuk semua siswa.
Ketiga, memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement), yang terdiri dari: (1) mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa; (2) mampu memberikan respon yang bersifat membantu terhadap siswa yang lamban belajar; (3) mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa yang kurang memuaskan; (4) Mampu memberikan bantuan profesional kepada siswa jika diperlukan.
Keempat, memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari: (1) mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif; (2) mampu mem-perluas dan menambah pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran; (3) mampu memanfaatkan perencanaan guru secara kelompok untuk menciptakan dan mengembang-kan metode pengajaran yang relevan.
Sumber : http://www.guruprofesional.blogspot.com
Data Penjualan Sepeda Motor Honda, Yamaha, dan Suzuki Selama 3 Tahun
Pabrikan | Tahun 2008 | Tahun 2009 | Tahun 2010 |
| Jumlah (unit) | Jumlah (unit) | Jumlah (unit) |
Honda | 2.470.183 | 2.701.279 | 3.416.049 |
Yamaha | 2.060.892 | 2.650.992 | 3.326.380 |
Suzuki | 716.583 | 438.129 | 525.982 |
Jumlah | 5.247.658 | 5.790.400 | 7.268.411 |